REPUBLIKNEWS.CO.ID, KEPULAUAN SELAYAR – Sebanyak 50 orang penumpang Kapal Motor Layar (KML) Santri Darussalam GT 15 terombang-ambing selama kurang lebih 2 jam akibat terbawa arus laut di perairan Appatanah, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, pada Selasa sore (16/07/2024).
Informasi yang berhasil dihimpun oleh awak media ini menyebutkan bahwa salah satu penumpang mengungkapkan kapal mereka hanyut karena terjadi kerusakan pada AS kemudi yang patah.
“AS kapal patah, sehingga kemudi tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Akhirnya, kapal tidak bisa melanjutkan perjalanan,” ungkap Randam, salah satu penumpang, melalui chat WA
pada pukul 16.30 WITA
Baca Juga : Peringatan HUT ke-79 TNI di Selayar, Memperkuat Sinergi Prajurit dan Rakyat Menuju Indonesia Maju
Sebelumnya, telah beredar informasi mengenai kondisi kapal tersebut, yang menyebutkan jumlah penumpang sambil memohon pertolongan.
“Assalamualaikum, mohon izin Komandan, informasi kapal hanyut (patah AS) nama kapal Santri Darussalam, penumpang 50 orang, mohon bantuan,” demikian isi pesan yang beredar.
Saat dikonfirmasi mengenai kejadian ini, Komandan Pos Basarnas Kepulauan Selayar, Andi Raswan, mengatakan bahwa Tim SAR Gabungan telah menuju ke lokasi titik koordinat kapal naas.
Baca Juga : Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar Gelar Sosialisasi Opsen PKB dan BBNKB
“Waalaikumsalam. Tim sudah menuju dan saat ini dalam perjalanan,” ucap Andi Raswan melalui pesan WhatsApp.
Diketahui bahwa KML Santri Darussalam bertolak dari Pelabuhan TPI Benteng Selayar menuju Pulau Rajuni, namun mengalami patah AS kemudi saat berada di perairan Appatanah.
Proses evakuasi KML Santri Darussalam dilakukan oleh Tim SAR dengan dibantu oleh Kapal Motor Nelayan (Pagae) yang berada di wilayah Appatanah. Kapal naas tersebut ditarik dari lokasi hanyut menuju daratan Appatanah.
Baca Juga : Resmi! KPU Selayar Tetapkan 101.568 Pemilih untuk Pemilu 2024
Semua penumpang dan awak kapal berhasil dievakuasi dengan selamat. Saat ini, kapal Santri Darussalam telah berlabuh di pantai Appatanah.
Randam, salah satu penumpang, mengatakan bahwa para penumpang mungkin akan tetap berada di atas kapal sembari menunggu perbaikan kerusakan kapal.
“Mungkin kapal akan diperbaiki agar dapat segera berangkat lagi ke tujuan. Kami sudah sampai di Appatanah, namun tidak ada penumpang yang ingin ikut di kapal Pagae. Semua penumpang masih menetap di kapal,” ujarnya. (*)