REPUBLIKNEWS.CO.ID, FLORES TIMUR — Nasib malang menimpa para pekerja proyek penambahan Ruangan di Puskesmas Lewolema, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Para pekerja harus menerima kenyataan pahit, dari upah yang tak kunjung dibayar hingga ditelantarkan oleh kontraktor.
Seperti Albert Kala, ia bersama dengan istrinya terpaksa memilih tinggal di tenda darurat. Pekerja asal kabupaten Lembata ini tidak dapat pulang ke kampung halamannya karena ketiadaan uang.
Kepada wartawan, Rabu (30/03/2022) Albert mengungkapkan jika gajinya selama ia bekerja sekitar Rp50-an juta belum dibayar oleh kontraktor.
Baca Juga : Ombudsman NTT Soroti Kinerja Aggota Polres Flotim dalam Kasus Tindak Pidana Pengerusakan
“Kami pulang ke Lembata juga butuh biaya pak,” ungkap Albert.
Guna menutupi kebutuhan hidupnya selama dua bulan di tenda darurat, terpaksa Albert harus bekerja serabutan, dan berharap belas kasihan dari warga setempat.
“Untuk kami bisa bertahan hidup disini saya bekerja apa saja, intinya bisa menyambung hidup kami. Dikasih pisang atau ubi saja, saya sudah sangat berterima kasih pak,” ujar Albert dengan mata berkaca-kaca.
Baca Juga : Terduga Pelaku Pembakaran Motor Dilepas, Keluarga Sesalkan Kinerja Anggota Polres Flotim
Sebelumnya kisah Albert, demi memperjuangkan nasib mereka, ia bersama teman-temannya pernah mendatangi PPK sebagai pemilik pekerjaan, harus proaktif menghadirkan kontraktor untuk melunasi upah mereka. Namun kata Albert PPK pun hanya memberikan janji ke mereka untuk menunggu.
Bahkan Albert bersama rekan-rekannya sudah mendatangi kantor Badan Keuangan Daerah Kabupaten Flores Timur namun tidak mendapatkan kejelasan.
“Ketika kami ke Kantor Keuangan dan mempertanyakan upah kami. Salah satu stafnya bilang sistem keuangan lagi lemah pak,” imbuhnya.
Baca Juga : Ditengah Erupsi Gunung Lewotobi, WNA Asal Swedia Malah Camping di Daerah Rawan Aliran Erupsi
-Bangunan Baru Puskesmas Lewolema Disegel Pekerja, Kontraktor ‘Menghilang’
Gara-gara upah kerja belum terlunaskan pihak CV. Kasih Murni, puluhan pekerja paket pekerjaan Penambahan Ruang Puskesmas Lewolema, Kabupaten Flores Timur menyegel bangunan hasil proyek yang bersumber dari DAK fisik tahun anggaran 2021 itu.
Aksi penyegelan tersebut dilakukan mereka pada Sabu, 26 Maret 2022, pukul 07.00 wita. Para pekerja terpaksa melakukan itu, karena mereka tidak mampu lagi menghadapi ulah kontraktor.
Baca Juga : Hindari Jalur Lahar Dingin, Tim Sar Evakuasi 528 Warga Nurabelen
Jumadi Akir Keraf kepada Wartawan menjelaskan, pasca PHO per tanggal 24 Januari 2022, kontraktor menghilang. Bahkan tambah Akir, komunikasi dengan kontraktor pun putus.
“Kami pun telah mengecek pada Badan Keuangan Daeah. Bahkan sudah pula mengadukan kenyataan pedih perih kami ini kepada Pak Bupati. Namun hingga saat ini, upah kami belum terlunaskan. Dan selagi hak kami ini belum terlunaskan pihak CV. Kasih Murni, bangunan ini tetap kami palang,” ungkapnya. (*)